MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENDALIAN HAMA KUTU KEBUL PADA TANAMAN TERONG
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1.
Ririn Putri Ayu Dewi 170321100026
2.
Moh. Faes 170321100036
3.
Zainatul Laili 170321100059
4.
Febi Anugraini 170321100067
5.
Sarah Safira 170321100076
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN ILMU
DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2018
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu
tanaman akan tumbuh dengan baik jika tidak ada yang mengganggunya. Namun, tidak
bisa dipungkiri bahwa masih ada kehidupan lain di sekitar yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada dari faktor manusia, hewan, tumbuhan
lain, dan faktor lingkungan. Salah satu faktor yang memperhambat pertumbuhan tanaman
adalah adanya hama yang meyerang suatu tanaman. Hama merupakan binatang yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, merusak tanaman, bahkan mematikan tanaman
yang diserang, dan dapat menurunkan nilai ekonomis tanaman bagi para petani.
Menurut
Hariyanto, et al (2016), sangatlah penting mengenali hama dan penyakit tanaman
sebagai dasar pengetahuan untuk melindungi tanaman yang disebabkan oleh
patogen. Salah satu hama yang akan dibahas adalah hama kutu kebul yang
menyerang tanaman terong. Suatu hama
dalam menyerang suatu tanaman akan bermacam-macam dampaknya. Serangan hama akan
menimbulkan suatu gejala pada tanaman inangnya dan jika gejala tersebut dapat
dideteksi, maka akan bisa dilakukan pengendalian terhadap hama yang menyerang
tanaman tersebut. Pengendalian hama biasa dilakukan terhadap hama yang dominan
atau hama utama tanaman. Namun, jika pengendalian hama dan penyakit hanya
mengandalkan satu komponen saja, terutama menggunakan pestisida itu akan
berpotensi merusak lingkungan. Jadi, dengan beberapa pertimbangan, siatem
pengendalian OPT harus tetap mengarah dan berpegang pada prinsip bahwa
pengendalian pada suatu wilayah adalah efektif dan efisien serta
blingkunganlingkungan (Erlinda et al, 2015).
Konsepsi
pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan konsepsi pengendalian yang
dikombinasikan dari berbagai cara dan dikembangkan secara luas yaitu sebagai
suatu sistem pengelolaan populasi hama
yang menggunakan semua teknik yang sesuai dan kompatibel (saling mendukung)
untuk menurunkan populasi sampai di bawah ambang kerugian ekonomi (Khalid dan
Yusuf, 2009). PHT adalah cara pendekatan tentang pengendalian OPT yang
didasarkan pada dasar pertimbanag ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan berkelanjutan
(Untung, 2007).
Jadi,
pengetahuan seorang petani atau
seseorang yang memiliki tanaman peliharaan harus benar-benar memahami. Oleh
karena itu, akan dibahas contoh bagaimana memahami jenis hama, gejala yang
ditimbulkan, serta cara pengendalian yang
tepat yaitu pada tanaman terong yang terserang hama kutu kebul.
1.2.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana klasifikasi hama kutu kebul
yang menyerang tanaman terong?
b.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan dari
serangan kutu kebul?
c.
Bagaimana upaya pengendalian hama kutu
kebul terhadap tanaman terong?
1.3.
Tujuan
a.
Mengetahui klasifikasi hama kutu kebul
yang menyerang tanaman terong.
b.
Mengetahui bagaimana gejala yang
ditimbulkan dari serangan kutu kebul.
c.
Mengetahui bagaimana upaya pengendalian
terhadap hama kutu kebul yang menyerang tanaman terong.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi
Klasifikasi dan Morfologi Kutu Kebul
Kingdom : Metanozoa
Phylum : Arthropoda
Sub-phylum : Unimaria
Class : Insecta
Ordo :
Hemiptera
Sub-Ordo : Sternorrhyncha
Superfamily : Aleyrodoidea
Family : Aleyrodidae
Genus : Bemisia
Species : Bemisia tabaci
2.2. Dampak Serangan
Serangan kutu kebul mengakibatkan
dampak secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
1.
Dampak
Langsung : Gejalanya daun tanaman menjadi keriting, klorosis (menguning),
belang (mosaik) pada daun akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak
produktif.
2.
Dampak
Tidak Langsung : Kutu kebul menjadi penyebar virus penyakit kuning (Gemini
virus). Virus Gemini atau penyakit kuning iniditularkan atau penyakit kuning
ini ditularkan secara persisten (tetap) artinya sekali kutu kebul makan tanaman
yang mengandung virus kuning, maka selama hidupnya dapat menularkan virus
kuning.
2.3. Gejala Serangan
Gejala serangan kutu kebul
1.
Daun
melengkung ke atas, melintir hingga keriput
2.
Daun
seringkali menjadi layu, menguning,dan akhirnya rontok
3.
Akan
muncul bintik-bintik pada daun
4.
Tanaman
akan menjadi kerdil akibat dari pertumbuhan yang terhambat
5.
Percabangan
dan tunas pada tanaman yang terserang tidak akan dapat berkembang
6.
Tanaman
yang terserang akan mengalami panen dengan hasil rendah hingga gagal panen
akibat tanaman gagal berbunga yang mengakibatkan produktivitas menurun
2.4. Pengendalian
Cara Pengendalian :
1.
Aplikasi
system air curah (Sprinkler Irrigation)
System air curah ini terbukti sangat efektif dalam mengendalikan
kutu kebul meski tanpa penggunaan insectisida. Percikan air dari springkler
membuat kutu kebul tercuci dan dapat merusak telur-telur yang ada pada
permukaan daun. Teknik ini sangat direkomendasikan karena selain menekan biaya
untuk pestisisa juga ramah lingkungan tentunya.
2.
Aplikasi
perangkap kuning (Yellow Trap)
Aplikasi atau penggunaan perangkap kuning atau yellow trap
dilakukan dengan memasang papan kayu yang di cat kuning dan telah diolesi
dengan oli. Serangga kutu-kutuan seperti kutu kebul secara alami tertarik pda
warna kuning. Jika anda ingin lebih hemat, anda bisa menggunakan kertas yang
berwarna kuning lalu diolesi oli.
3.
Aplikasi
tanaman penghalang (Barrier)
Teknik ini bertujuan untuk
menghalangi serangga vector dan penyakit lain agar tidak dapat masuk ke tanaman
budidaya utama. Tanaman barrier yang biasa digunakan adalah jagung. Dikarenakan
jagung mempunyai bulu-bulu yang dapat membuat kutu kebul dating bertelur disana
dan tidak masuk ketanaman utama.
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah
satu faktor yang memperhambat pertumbuhan tanaman adalah adanya hama yang
meyerang suatu tanaman. Hama merupakan binatang yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman, merusak tanaman, bahkan mematikan tanaman yang diserang, dan dapat
menurunkan nilai ekonomis tanaman bagi para petani. Kutu kebul termasuk dalam
kingdom Metanozoa dengan class Insecta dan ordo Hemyptera. Dampak serangan kutu
kebul terhadap tanaman terong terbagi menjadi dua, yaitu dampak secara langsung
dan dampak secara tidak langsung. Kemudian terdapat beberapa gejala serangan
serta cara pengendalian hama kutu kebul pada tanaman terong.
DAFTAR
PUSTAKA
Damayanti, Erlinda, et all. 2015. Perkembangan Populasi Larva
Penggerek Batang dan Musuh Alaminya Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.).
Jurnal HPT Vol 3 No 2. ISSN 2338-4336.
Khalid, J. dan Jusuf A. 2009. Modul Pelatihan 4 Pengendalian
Hama Terpadu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam.
Badan Penelitian dan Pengembangan.
Triwibowo, Hariyanto, et all. 2014. Identifikasi Hama dan
Penyakit Shorea Leprosula Miq Di Taman Nasional Kutai Resort Sangima
Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal AGRIVOR Vol XIII No
2. ISSN 1412-6885.
Untung, K. 2007. Kebijakan Perlindungan Tanaman. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta. Hlm. 35-52.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar