Translate

Sabtu, 29 Februari 2020

Kepribadian, Psikografis, Pembelajaran dan Sikap dan Teori~ Perilaku Konsumen

Assalamu'alaikum, wr.wb.
Let's introduce me, My name is Febi Anugraini
I'm from Jombang, East Java.


        Ilmu perilaku konsumen pada pertemuan ini akan membahas tentang kepribadian, pembelajaran, dan sikap. Pada dasarnya, perilaku konsumen adalah sama saja dengan perilaku manusia, karena konsumen kebanyakan adalah bersumber pada manusia. Sehingga kita harus mengetahui dan memahami sifat dasar manusia agar dapat menyesuaikan dengan sasaran konsumen seorang produsen.
A. Kepribadian
     Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Setiap individu memiliki karakteristik kepribadian masing-masing. Perbedaan tersebut yang nantinya akan mempengaruhi perilaku individu tersebut. Berikut adalah teori-teori kepribadian :
1. Teori Freud
    Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dari dalam diri manusia, seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari motivasi dan kepribadian. Menurut Freud, manusia terdiri dari 3 unsur yang saling berinteraksi, yaitu
  a. Id, aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya
     kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, nafsu seks, dan sebagainya. Unsur ini
     akan melakukan prinsip kepuasan tanpa memperhatikan konsukuensi dari perilakunya.
 b. Superego, adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat
     manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika dan nilai-nilai
     masyarakat. Superego adalah kecenderungan sifat manusia yang selalu ingin berbuat
     baik sesuai dengan norma dan etika yang ada di masyarakat, sehingga dapat menekan        nafsu biologis (Id) pada diri manusia.
 c. Ego, merupakan unsure yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia, dan menjadi
    penengah antara Id dan Superego. Dimana ego berusaha menyeimbangkan apa yang
    ingin dipenuhi oleh Id dan apa yang dituntut oleh Seperego. Contohnya : (Id) dari lahir
   manusia membutuhkan makanan enak, produsen bila menuruti Superego-nya yaitu akan     memproduksi makanan yang tidak memperhatikan kesehatan (fat, non halal) namun ada
    sisi baik dari produsen sehingga lebih memperhatikan konsumen agar terhindar dari
   penyakit dll (Ego). 
2. Teori Neo-Freud
       Teori ini berbeda dengan teori Freud yang menekankan dominannya peran insting dan seks atau faktor biologis dalam pembentukan kepribadian manusia. Teori Neo-Freud disebut sebagai teori sosial psikologi yang menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori Neo-Freud menyatakan bahwa hubungansosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia. Para tokoh teori sosial psikologi adalah Alfred Adler, Karen Horney, Harry Stack Sullivan dan Fromm.
3. Teori Ciri (Trait Theory)
      Toeri Freud dan Neo-Freud menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengamatan (personal observation), pelaporan pengalaman diri (self-reported) dan teknik proyeksi (projective technique). Teori Ciri menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mengukur kepribadian konsumen. Trait adalah sifat atau karakteristik yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lain yang bersifat permanent dan konsisten. Para pemasar menggunakan konsep kepribadian untuk mengkomunikasikan produknya sehingga memiliki positioning sesuai dengan kepribadian konsumen yang dituju.
Contoh : instrument untuk mengukur kepribadian Ciri
1.    Tidak setuju 2. netral 3. Setuju
 Cara Mengukur Kepribadian
Ada beberapa macam cara untuk mengukur atau menyelidiki kepribadian. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
1. Observasi Direct
Observasi direk berbeda dengan observasi biasa. Observasi direk mempunyai sasaran yang khusus , sedangkan observasi biasa mengamati seluruh tingkah laku subjek.
Ada tiga tipe metode dalam observasi direk yaitu:
a.  Time Sampling Method
Dalam time sampling method, tiap-tiap subjek diselidiki pada periode waktu tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul tidaknya respons, atau aspek tertentu.
b.  Incident Sampling Method
Dalam incident sampling method, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku dalam berbagai situasi. Laporan observasinya mungkin berupa catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu menangis, pada waktu mogok makan, dan sebgainya. 
c.  Metode Buku Harian Terkontrol
Metode ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang tingkah laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang bersangkutan sendiri.
 2. Wawancara (Interview)
 Dalam psikologi kepribadian, orang mulai mengembangkan dua jenis wawancara, yakni:
a. Stress interview, digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang dapat bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu emosinya dan juga untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan emosinya setelah tekanan-tekanan ditiadakan. 
b.  Exhaustive Interview, merupakan cara interview yang berlangsung sangat lama; diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa digunakan untuk meneliti para tersangka dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.
  3. Tes proyektif

B. Pembelajaran
      Pembelajaran konsumen adalah suatu proses belajar yang dialami konsumen baik itu dari pengalaman penggunaan suatu produk/jasa maupun hasil pemahaman si konsumen dari suatu media ( cetak ; elektronik seperti TV, Radio, Internet, dsb ) sehingga terjadi perubahan persepsi yang berujung pada tindakan konsumen. Proses belajar adalah salah satu tahapan penting yang dilalui konsumen secara sadar maupun tidak sadar, dengan adanya pembelajaran konsumen tersebut maka pemasar perlu memahami bagaimana, kapan, dimana, dalam kondisi apa, konsumen itu mengalami proses belajar. Berikut adalah teori-teori pembelajaran:
1. Teori Deskriptif dan Perspektif
      Untuk membedakan antara teori belajar dan teori pembelajaran bisa diamati dari posisional teorinya, apakah berada pada tataran teori deskriptif atau perspektif. Bruner (dalam Dageng 1989) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar.
Kelebihan teori ini,
·        - lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan.
·  - mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas.
·         - lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
·        -  banyak member motivasi agar terjadi proses belajar.
·        -  mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
Kekurangan teori ini,
·         - kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.
·        -  membutuhkan waktu cukup lama
2. Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya
     Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fifik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat da kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).
Teori Behavioristik:
1. Mementingkan faktor lingkungan
2. Menekankan pada faktor bagian
3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
4. Sifatnya mekanis
5. Mementingkan masa lalu


C. Sikap
    Pada prinsip-prinsip pemasaran, sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan (Kotler dan Amstrong, 1997:173). Sikap menempatkan orang pada kerangka berpikir tentang menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekat atau menjauh dari hal itu. Sikap (attitude) adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk memberikan respon secara konsisten terhadap suatu objek yang diberikan, seperti halnya suatu merk. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain:
a. Pengalaman Pribadi
b. Pengaruh Keluarga Dan Teman-Teman
c. Direct Marketing
d. Media Masa
e. Karakteristik individu

Strategi mengubah sikap konsumen, antara lain dengan cara :
1. Mengubah Evaluasi Relatif Terhadap Atribut, diantaranya dengan cara menawarkan produk dengan atribut berbeda dan penting.
2. Mengubah Keyakinan Merk, salah satu caranya adalah mengklaim merk perusahaan mempunyai kelebihan.
3. Menambah Atribut.
4. Mengubah Sikap Secara Keseluruhan, antara lain dengan cara mengubah langsung pada merk.
5. Mengubah keyakinan mengenai merk pesaing, yaitu produsen memunculkan comparative advertising produknya, dengan membandingkannya dengan produk pesaing.

 STUDI KASUS

“Pengaruh Kualitas Produk Dan Faktro Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Makanan Cepat Saji Pada Konsumne Lazizaa Chiken Dan Pizza Malang.”

·         Tujuan Penelitian
    Untuk mengetahui kualitas produk  dan faktor kepribadian secara simultan terhadap keputusan pembelian makanan  cepat saji Lazizaa Chiken dan Pizza Malang.
·         Subjek Penelitian
Konsumen yang pernah melakukan pembelian di  Lazizaa chiken dan Pizza Malng sebanyak 100 responden  dengan teknik pengambilan  sampling incidental.
·         Metode Penelitian
                Analisis regresi
·         Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan dalam keputusan pembelian adalah faktor kepribadian dengan nilai koefisiean 0,740 dibandingkan dengan kualitas produk yang memiliki nilai koefisien sebesar 0,289.
Secara parsial kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dan faktro kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Lizizaa Chiken dan Pizza  karena banyak banyak responden yang mengetahui bahwa produk Lazizaa mulai dari penampilan, porsi makanan, tekstrur, aroma, tingkat kematangan dan rasa sangat baik sehingga konsumen merasa sangat puas.
Secara simultan kualitas produk dan faktor kepribadian berpengarauh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dan faktro kepribadian dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 

Sabtu, 22 Februari 2020

SEGALANYA TENTANG PERSEPSI

PERSEPSI Vs PANDANGAN, TANGGAPAN, PENDAPAT

Pasti teman-teman sudah tidak asing dengan beberapa kata tersebut. Sama gak sih semua kata tersebut ??
Sebenarnya kata-kata tersebut memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing. Persamaannya adalah mereka sama-sama menunjukkan arti tentang suatu hasil dari sebuah pernyataan yang membutuhkan imbal balik.
Umumnya, Persepsi digunakan dalam bahasa psikologi yaitu bagaimana pengamatan seseorang terhadap lingkungan sekitar menggunakan indra-indra yang dimiliki hingga sadar terhadap apapun yang ada di sekitarnya. Pandangan adalah hasil dari perbuatan memandang atau penglihatan hingga memunculkan suatu ide atau gagasan sebagai pendapatnya. Pendapat adalah usulan atau ide yang disampaikan terhadap suatu hal. Tanggapan adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang telah disampaikan atau tersampaikan. Nah, berbeda-beda kan teman. Akan tetapi, setelah ini kita akan lebih fokus membahas tentang apa itu Persepsi.

A. Persepsi memiliki beberapa arti, yaitu
1. Persepsi yang umumnya digunakan dalam bahasa Psikologi seperti penjelasan di atas.
2. Menurut Asrori dalam artikel http://eprints.walisongo.ac.id, mengatakan bahwa persepsi adalah proses individu untuk menginterpretasikan, mengorganisasikan, dan memaknai kegiatan di lingkungan dimana individu itu berada sebagai hasil dari pembelajaran dan pengalaman.
3. Menurut Yusuf dalam artikel http://etheses.uin-malang.ac.id, mengatakan bahwa persepsi adalah suatu makna dari suatu penglihatan apapun itu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses individu dimulai dari pengamatan terhadap sesuatu di lingkungan sekitar dengan menggunakan panca indera yang dimiliki, kemudian menginterpretasikan, mengorganisasikan, dan memberikan makna akan hal tersebut sehingga menjadi pembelajaran untuk lingkungan sekitarnya.

B. Indikator Persepsi, yaitu
1. Adanya objek yang dipersepsikan.
2. Alat indera atau reseptor terhadap suatu kegiatan.
3. Adanya perhatian yang akan menimbulkan suatu proses menanggapi akan suatu hal yang terjadi sehingga muncul sebuah persepsi dari seseorang.

C. Proses Terjadinya Persepsi
1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection), seseorang pertama-tama sadar akan yang terjadi di
    lingkungan sekitar kemudian menyeleksi mana yang butuh perhatian lanjut dan mana yang tidak.
2. Organisasi, seluruh hasil dari penyeleksian akan diatur lagi atau diorganisasikan secara efisien
    dengan konsep sesuai dengan pengalaman.
3. Interpretasi, hasil dari pengorganisasian akan dilanjut dengan proses pencarian makna dari
    informasi yang sudah disusun.
4. Pencarian Kembali, setelah informasi berhasil disusun dan mendapati makna, jika ingin
    memperoleh informasi tersebut kembali, maka harus melakukan pencarian kembali terhadap
    informasi yang pernah didapati.

D. Jeni-Jenis Persepsi
1. Persepsi Visual, adalah persepsi dengan menggunakan panca indera penglihatan atau mata.
    contohnya pada awal perkembangan bayi dan mempengaruhinya untuk memahami dunianya,
2. Persepsi Auditoria, adalah persepsi dengan menggunakan panca indera pendengaran atau telinga. seseorang dapat memberikan penilaiannya dari apa yang didengarnya.
3. Persepsi Perabaan, adalah persepsi dengan menggunakan panca indera kulit yang bisa memberi asumsi persepsi dari apa yang telah tersentuh oleh kulitnya.
4. Persepsi Penciuman, adalah persepsi dengan menggunakan panca indera hidung yang bisa memberi persepsi terhadap segala sesuatu dari apa yang telah diciumnya.
5. Persepsi Pengecapan, adalah persepsi dengan menggunakan panca indera lidah yang bisa memberi persepsi seseorang terhadap apa saja yang telah dirasakannya.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Seseorang.
1. Faktor Internal (dari dalam diri seseorang), seperti perasaan, sikap, kepribadian individu, prasangka, keinginan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai, kbutuhan , dan motivasi.
2. Faktor Eksternal (dari luar diri seseorang), seperti latar belakang keluarga, informasi, pengetahuan, intensitas, hal-hal baru yang familiar, dan keberlawanan.



Sumber :  
http://eprints.walisongo.ac.id/7439/3/BAB2.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf